Ketemu Jodoh dengan Bantuan Aplikasi? Bagian 2

Whew, bagian ke-2 yah. Semoga ini bagian terakhir karena bakal lumayan panjang, sepanjang bagian pertama kemarin.

Sebelum lanjut membaca, konten ini lebih diperuntukkan bagi mereka yang berusia 18+. Please read responsibly.
"Kencan Daring", karya pribadi.

Liarnya Dunia Twitter
Sebelum akhirnya gue selesai menggunakan aplikasi kencan daring, gue sempat mencicipi liarnya dunia Twitter. It was wilder than what I expected, big time.

Ini gue sampaikan secara blak-blakan aja ya, Twitter itu gampang banget buat nyari konten untuk 18+. Mungkin sempet jadi rahasia umum kali ya, di Twitter itu banyak banget cewek-cewek yang punya profesi (bisa jadi sampingan atau utama) jadi pekerja seks komersil. Biasanya mereka menyebut di bio mereka sebagai "open BO" (booking order?). Mereka biasanya bepergian dari kota ke kota, entah apa ada tujuan lain selain melayani kebutuhan biologis klien-kliennya, atau memang hanya itu saja kerjaannya. Ini emang nggak gue riset lebih jauh, karena ini semata-mata pengalaman pribadi aja ngeliat di Twitter, tapi nggak pernah gue pengen ikutan karena duit gue udah abis buat beli robot-robotan.

Jadi di Twitter ada apa aja sih?

Sebenernya ada dua hal, ada yang namanya "menfess" (dari kata mention confess) ataupun "base" (seperti halnya kata "markas" maupun tempat tongkrongan), dan "alter" (dari kata alternatif). Kedua hal ini nantinya akan bersambung satu sama lain menjadi satu arah.

Dimulai dari menfess atau base, yang mana akun-akun Twitter ini semacam menengahi pengirim dengan pembaca. Ada menfess/base khusus untuk ngajak ribut, menfess/base hewan piaraan, musik dan masih ada beberapa lagi lainnya. Mungkin banyak, tapi bisa kalian cari cukup dengan kata kunci menfess.

Cara kerja menfess/base ini adalah dengan mengirim direct message (DM) atau pesan pribadi kepada akun menfess/base bersangkutan. Biasanya isi direct message ini mulai dengan kata kunci khusus yang biasanya disebutkan di bio akun tersebut, lalu disertai teks maupun foto yang ingin dibagikan melalui akun meness tersebut. Nantinya dalam hitungan detik ataupun menit, yang tadi dibagikan melalui DM akan secara otomatis dibagikan ke cuitan utama akun menfess tersebut.

Cara ini dilakukan mungkin karena dua hal: 1) pengguna aslinya ingin cuitannya didengar orang lebih banyak, 2) pengguna aslinya ingin menyampaikan suatu hal yang, mungkin saja, kontroversial, namun terlalu malu untuk dicuit sendiri. Biasanya cuitan yang diterbitkan oleh akun -fess/base selalu bersifat anonim, Twitter handle atau nama pengguna hampir pasti tidak pernah disebutkan demi menjaga privasi pengguna aslinya. Biasanya pengguna aslinya akan menyertakan petunjuk tertentu melalui bagian likes, maupun mengirim DM langsung ke orang yang balasannya dirasa menarik.

Oh iya, akun-akun seperti ini biasanya sudah diberikan coding tertentu untuk melakukan cuitan otomatis tersebut. Bisa dibilang seperti bot, tapi memang ada admin-nya yang dalam beberapa waktu sekali melakukan pengecekan maupun mengeluarkan pengumuman di waktu-waktu tertentu. Maka dari itu juga, penggunaan kata kunci khusus tadi berkaitan dalam coding yang digunakan.

Berikutnya ada yang namanya alter. Alter ini sendiri merujuk kepada para pengguna Twitter yang memiliki akun sekunder yang isinya bisa berbeda jauh dari akun aslinya. Alasan munculnya akun alter ini juga mungkin karena mereka ingin bebas, mengganti image yang tidak dimunculkan ke teman-teman sepantaran, mencari teman-teman baru (yang tentunya orang asing), dan bisa lebih jauh lagi.

Tanpa ingin menyerang gender tertentu, dalam paragraf ini sebenarnya ingin menyebutkan dari kaum cewek terlebih dahulu. Kecenderungan mereka punya akun alter ini adalah untuk jualan konten seperti gambar atau video, yang NSFW/not safe for work tentunya. Lalu juga ada yang jualan VCS, atau video call sex; dalam VCS ini pun ada kecenderungan ke arah tindakan seksual, atau melakukan hal-hal erotis saat melakukan video call. Tidak usah gue sebutkan detil atau deskripsinya bagaimana, tapi gue ngerasa kalian paham lah erotis tuh gimana.

Sedangkan kalo yang cowok, gue jarang nemu sih, tapi jarang juga mereka melakukan hal yang NSFW juga. Isi Twitter mereka nggak aneh-aneh banget, bahkan kalaupun bukan bercerita suatu hal yang penting (gue pernah ngebaca suatu utas/urutan cuitan akun alter sekali), palingan mereka ngebales-balesin cuitan yang ada di akun -fess/base tadi.

Nah kembali lagi ke soal menfess/base tadi, justru tingkahnya akun alter cowok baru mulai kelihatan di sana. Para laki-laki ini mengirimkan cuitan berupa nyari temen (biasanya disebut mutual-an), nyari temen telepon, pamer foto biasa aja (swafoto, bahkan misalnya sambil ngerokok), pamer foto badan atletis untuk menarik perhatian cewek-cewek, dan yang paling jauh beneran pamer foto penisnya; seperti sekedar pamer sambil menarik perhatian perempuan dengan alih-alih "nih penis gue segini lho buat puasin diri lo!" Kedengeran seksis nggak sih? Baru pertama kali gue harus ngetik hal-hal kayak gini.

Kembali lagi ke kaum cewek, mereka nggak kalah ajaib juga nih. Kalau mereka ngirim direct message untuk dicuit ke menfess/base, mereka ada yang cuman sekedar kirim teks untuk nyari temen cuddling, fuck buddy/casual sex, sugar daddy, teleponan, video call, atau bahkan sekadar untuk nyari mutual-an baru aja. Ketika mereka nambah foto di cuitan tersebut, ada yang biasa aja gitu swafotonya, ada yang swafoto sambil pake baju rumah (kaus atau tanktop, celana pendek setengah paha), ada yang sambil memakai pakaian dalam, bahkan ada yang tidak tanggung-tanggung memamerkan payudaranya untuk menarik perhatian kaum cowok. Gue nggak mau komentar macam-macam selain "wow, dunia Twitter itu lebih liar daripada dugaan gue!" Asli gue udah umur segini aja masih sedikit naif ngelihat hal-hal kayak gini, di media sosial. Hahahaha oh why.

Kalau kalian bingung dan menanyakan, buat apa sih mereka kayak gitu, di Twitter? Ya sederhananya nyari temen kek, nyari temen cuddle atau bahkan cuman casual sex kek, nyari temen curhat aja pun termasuk. Tapi gue tidak menyangkal bahwa secara alami ya manusia punya kebutuhan biologis. Ya makan, berak, pipis, bahkan masturbasi dan juga untuk berhubungan badan. Gue juga gak bisa bilang salah ya untuk melakukan hal kayak gitu di Twitter, karena kembali ke pribadi masing-masing juga; lo mau ngewe ya terserah lu, selangkangan lu bukan urusan gue, bukan urusan negara juga tepatnya aaayyyyy!

Malah gue sebut cara ini sebagai unik. Nggak salah, melainkan ya unik aja. Di media sosial se-terbuka Twitter lho.

Pengalaman Gue Menggunakan Jasa Menfess atau Base
Wah ada pengalaman kecil sih di tahun lalu, di bulan April tepatnya. Gue ngirim cuitan ke salah satu base (yang sekarang udah kena suspend dari Twitter) bahwa gue mau nonton Pet Sematary di Bintaro. Nggak lama, ada seorang cewek yang kirim reply di cuitan base tersebut. Gue sebagai sender (pengirim cuitan tersebut ke base), nge-DM cewek ini buat kenalan. Gue kenalannya beneran baik-baik, sambil gue liat DM gue yang dulu itu, gue ketawa sendiri cara kenalan gue canggung banget, sampe gue ditanyain ama cewek itu "kamu belom punya istri kan?" ahahahahahaha...

Oh iya, anak ini malah ternyata bukan anak alter, tapi memang kebetulan nge-follow akun base itu. Usia tahun lalu juga 19 tahun, jadi tahun ini seharusnya 20; tahun lalu gue 26 jalan 27, perbedaan umur yang lumayan ya? Hahaha.

Pada akhirnya sih overall berjalan lumayan mulus, meskipun pada awal ketemu lumayan awkward karena perbedaan umur yang lumayan jauh. But she was a cool kid, a good friend. Sampe sekarang sebenernya kita gak banyak ngobrol, tapi kadang ada momennya dia nge-reply cuitan gue.

Phew, its been a darn long review for the Twitter itself. Tapi sekarang yang penting adalah...

Aman Nggak Sih? Aman untuk Ketemuan Secara Langsung Nggak di Dunia Nyata?
Nah ini sih kembali lagi ke diri masing-masing juga. Mungkin kalian inget atau pernah lihat gambar/meme yang isinya "jangan ketemu sama orang dari internet, jangan asal masuk ke mobil orang yang nggak dikenal" pada kenyataannya kita warga Indonesia, khususnya di Jabodetabek gitu, sangat mengandalkan jasa ojek daring untuk pergi ke mana-mana.

Kiat gue untuk supaya aman gitu ya, baik secara daring maupun di dunia nyata adalah selalu inget batasan-batasan norma. Dan tanyakan secara detil tentang kepribadian atau hal-hal yang menyangkut dirinya 

Kalian, baik cowok maupun cewek, baru kenal dengan seseorang di internet (Tinder, OKCupid bahkan Twitter), pertahankan batasan obrolan kalian sebagai orang yang memang baru banget kenalan. Ya maksudnya, baru kenalan gitu, masa kalian udah ngajak check in untuk berhubungan badan? Gila aja, etis juga nggak. Kecuali salah satu atau kedua orangnya memang nyari untuk minimal cuddling gitu, gue sih nggak urus, emang mungkin target ketemuannya untuk begitu. Istilahnya kayak find atau meet, fuck, forget HAHAHAHA aduh.

Tapi ya gitu sih, selalu inget norma kesopanan aja gitu. Kalau memang niatnya mau jadi orang baik, ya kenalannya baik-baik dulu lah; meskipun jujur saja kalau dari kaum cowok, pasti ada di antaranya yang emang udah niatan jadi fuckboy (kenalan sama cewek modal rayuan manis atau gombalan tapi ada maksud tersembunyi di baliknya). Seperti yang gue ketik di atas tadi, gue kenalan emang dengan itikad baik, gue nggak mungkin juga langsung loncat ke poin "yuk cari hotel, ngewe!" Ya nggak bisa gitu lah, jelek-jelek gini juga gue hatinya baik AHAYYYY.

Lalu jika dari awal orang yang kalian ajak kenalan dan ngobrol via pesan pribadi ini mulai menunjukkan gelagat-gelagat aneh ataupun mencurigakan, kalian berhak kok buat ngeblok orang itu agar tidak mengganggu lebih jauh lagi. Ingat, kalian punya ruang pribadi kalian sendiri, dan kalian wajib untuk bisa menjaga itu baik-baik. Serta penting juga bagi kalian untuk punya teman dekat di dunia nyata untuk kalian curhatin. Tidak mesti orangtua sendiri, yang penting orang itu kalian percaya.

Pas udah ketemuan? Ya sama juga, tau batasan atau norma kesopanan, jangan keterusan ke hal yang aneh-aneh terlalu cepat. Ingat, kalian ini berkenalan dengan sesama manusia yang sama-sama punya martabat. Santai boleh, tapi jangan lupa untuk selalu waspada. Kayak, selalu inget aja gitu kejahatan dengan metode hipnotis maupun bius masih banyak di luar sana. Real world is just that evil.


Setelah blog sepanjang ini, kapan mau cerita soal berhasil dapet pacar dari aplikasi ini?

Entar lah ya nyambung di bagian ketiga.

Beneran panjang dan melelahkan ngetik ginian, karena gue maksain memori gue untuk bisa menumpahkan semua pengalaman gue kemaren dalam bentuk ketikan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Blog Akhir Tahun 2022

Film UItraman Blazar Tayang di Jakarta

Ketemu Jodoh dengan Bantuan Aplikasi? Bagian Akhir